Buol - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mengajak umat beragama di Sulteng menjunjung tinggi, menghargai dan menghormati pelaksanaan ibadah Paskah, yang dilaksanakan oleh umat Kristiani.
"Saling menghormati, menghargai dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan menjadi dasar pembangunan harmonisasi antar-sesama manusia, antar-sesama pemeluk agama, " ucap Ketua FKUB Provinsi Sulteng Prof KH Zainal Abidin MAg, di Palu, Minggu.
KH Zainal Abidin bersama seluruh pengurus FKUB Sulteng mengunjungi jemaat Gereja Toraja Jem Sion Anutapura, di Palu, 4/4. Kunjungan itu dibalik dalam program bertajuk "Muhibbah Kerukunan" atau cinta kerukunan.
KH Zainal bersama pengurusnya disambut oleh jemaat Gereja Toraja Jem Sion Anutapura dan Pendeta Dharma Salata.
Zainal menyebut bahwa kunjungan FKUB bertajuk Muhibbah Kerukunan dimaksudkan untuk memberikan penghormatan kepada kawan-kawan umat Kristiani yang sedang melaksanakan Paskah.
"Jemaat dan Pimpinan Gereja Toraja sangat memahami dan menghargai perbedaan keyakinan di antara umat manusia, " ujarnya.
Prof Zainal yang merupakan Ketua MUI Palu itu mengisahkan bahwa dirinya pernah diundang untuk menjadi pembicara salah satu acara di Gereja Toraja pada bulan Ramadhan beberapa tahun lalu.
"Saat itu, tidak ada satupun kawan-kawan Kristiani yang hadir dalam acara itu, mencicipi snack yang disuguhkan di dalam gereja selama saya berbicara. Hal ini sebagai bentuk penghormatan jemaat Gereja Toraja kepada umat Islam yang sedang menjalankan ibadah puasa, " sebutnya.
Rektor Pertama IAIN Palu itu mengemukakan perbedaan keyakinan tidak mesti harus membuat kita memutuskan persaudaraan sesama umat manusia, karena kita semua akan menuju ke surganya Tuhan.
Semua agama benar menurut pemeluknya masing-masing, dan yang salah jika kita menilai agama orang lain dengan menggunakan kaca mata agama kita. Oleh karena itu marilah senantiasa kita menghargai perbedaan keyakinan di antara semua pemeluk agama dan selalu memelihara kerukunan umat beragama agar tercipta kerukunan sebangsa di negeri ini.
Berkaitan dengan itu Sekretaris FKUB Sulteng H Muhtadin Mustafa mengutarakan setiap manusia mempunyai hak hidup yang sama di hadapan Tuhan dan layak mendapatkan surganya.
"Sehingga tidak dibenarkan dalam agama apapun melakukan tindakan kekerasan atas nama agama apalagi sampai menghilangkan nyawa sesama manusia, " ujar Muhtadin.
Berkaitan dengan itu, Pendeta Dharma Salata berterima kasih mendapat kunjungan dari FKUB yang merupakan perwakilan semua agama ke Gereja Toraja Jem Sion Anutapura.
Kepada pengurus FKUB Sulteng Pendeta Dharma menuturkan bahwa pelaksanaan Paskah dan Jumat Agung gerejanya cukup padat hingga membludak ke halaman.
"Kondisi yang seperti itu didukung pula oleh masyarakat muslim yang berada di sekitar gereja karena melihat antusias jemaat datang beribadah, " ujar Pendeta Dharma.
Ia bercerita pascagempa 28 September 2018 lalu Gereja Toraja Jem Sion Anutapura juga sangat aktif membantu mereka yang terdampak gempa dengan membagikan sembako. Bukan hanya kepada umat Kristen tetapi juga kepada umat Islam yang membutuhkan terutama yang tinggal di sekitar gereja.